"Keangkeran" Angke Kapuk

Finally, we're back with a new post! 

Setelah bikin sayembara kecil-kecilan dengan hadiah yang "kecil" pula, kurang greget rasanya kalo kami, selaku Mystraveller, nggak jalan-jalan lucu dan bikin postingan baru. 

Untuk itu, selagi dapet libur kantor dan masih momen long weekend pekan lalu, kami nyoba explore Ibukota Jakarta. Kali ini, kami ditemani instagramer ketje @ashfaisal untuk ngeliput salah satu tempat di Jakarta yang katanya serem. Bukan ke rumah kentang, jembatan ancol, atau the most mainstream place in Jakarta: KOTA TUA, tapi kami justru menyambangi hutan mangrove yang dijadiin tempat wisata alam (menurut plang yang ada di jalan). Yakin tuh liputan ke hutan mangrove? 

Yaaa, sebenernya lebih pengen ke Waterboom Jakarta yang letaknya nggak jauh dari hutan mangrove ini sih. Tapi, berhubung ada tanda panah bertuliskan "TAMAN WISATA ALAM ANGKE KAPUK", kami jadi penasaran isinya gimana. Sempat ada kabar burung juga kalo tempat yang satu ini nggak banyak dikunjungi warga Jakarta, walaupun titelnya wisata alam. 

Pertama, karena lokasinya yang di ujung kulon, alias jauh banget!

(((JAUH BANGET)))

Kedua, tempat penginapan dan spot-spot di tempat ini cukup angker. Tapi, sekaligus rentan jadi tempat mesum juga. Hmmmm.... Mistis sama mesum emang beda tipis...

Well, bukan Mystraveller namanya kalo langsung nyerah dan nggak nyobain tempat yang dianggap negatif sama banyak orang. Akhirnya, kami memutuskan cuss ke Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini dan menyelidiki ada apa aja yang ada di dalamnya. 

Start kami adalah stasiun Jakarta Kota. Dari stasiun Jakarta Kota, kami naik motor menuju kawasan Pantai Indah Kapuk dengan harapan sampai ke tempat tujuan cuma 34 menit sesuai sang SUHU GOOGLE MAPS. Ternyata, jadi manusia cyborg itu nggak selamanya enak, definitely. Sebab, perjalanan kami justru jadi 2 jam lebih untuk ngikutin jalan yang ada di Google Maps. Kayaknya omongan abang-abang yang kami tanyain jalan ke tempat tujuan ada benernya juga. He said, "percaya kok sama hape!". 

Daaan, sampailah kami ke Taman Wisata Angke Kapuk yang berlokasi di dekat Tzi Chu International School di Pantai Indah Kapuk. Baru sampai gerbang masuknya, kami udah dibuat bete karena ternyata nggak boleh bawa kamera. Tempat wisata macam apa ini bawa kamera aja nggak boleh?! Dasar nggak niat jadi tempat wisata! Mana mau orang-orang kesini kalo bawa kamera aja nggak dibolehin?! Yaaa, kurang lebih kami ngedumel kayak gitu sepanjang perjalanan ke tempat parkir. Kamu boleh kok bawa kamera DSLR ataupun kamera poket sejenis, tapi dikenai denda sebesar Rp 1.000.000. Jelas kan ya jumlah angka 0-nya? Jadi, biaya atau denda ini disamain gitu dengan orang-orang yang mau pre-wedding. Fine.... Akhirnya kami cuma mengandalkan kamera hape aja.

Untuk masuk ke tempat ini, kami harus membayar tiket seharga Rp 25.000/orang, plus parkir motor Rp 5.000. Dibanding tempat wisata “sederhana” yang kami datangi sebelumnya, tempat ini memang bisa dibilang cukup mahal. Sedangkan untuk turis mancanegara, dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp 250.000. Hmmm... *ngelus dada sambil geleng-geleng kepala* 

Begitu masuk, destinasi dibagi menjadi tiga; wisata air, wisata alam, dan pondok perkemahan. FYI, luas area taman wisata ini seluas 99,82 hektar loh. Gede banget kan? Harusnya kalo tetep bawa kamera DSLR juga nggak ada yang lihat *eh. Rules still rules. Patuh aja deh mendingan. 

Nah, pondok perkemahan yang jadi salah satu destinasi di sini yang gosip-gosipnya angker dan nggak banget buat ditempatin.

Pondok Perkemahan

Lokasinya emang ada di pojokan, berupa bangunan kayu di atas air yang dihubungkan dengan jalan setapak yang terbuat dari bambu. Sebenarnya sih nggak ngeri-ngeri banget, tapi kalo malem-malem pas mau tidur tiba-tiba ada suara kaki melangkah di atas jalan setapak dari bambu dan bunyi kriek-kriek, kayaknya mending bobok di rumah aja deh.......... Eh, tapi tapi tapi, pondok perkemahan ini cukup worth it kok kalo nginepnya rame-rame dan nggak cuma berdua doang. Selain biar nggak bikin tempat ini rentan jadi lokasi mesum, kamu juga nggak perlu parno kalo tiba-tiba ada suara kaki melangkah di depan pondokmu. Paling itu temanmu, atau teman “penghuni” lain....... *eh.

Beralih ke destinasi wisata air, ada perahu kano dan boat yang disediakan pengelola untuk pengunjung yang dateng. Teteeep, ada biaya tambahan kalo mau naik perahu ini mengarungi hutan mangrove. Ingat, nggak ada yang gratis di dunia ini selain kasih sayang orang tua! Untuk perahu kano dikenai biaya Rp 100.000 per 40 menit. Untuk boat isi 4 orang dikenai biaya Rp 400.000 dan isi 8 orang dikenai biaya Rp 800.000.  

Fasilitas Perahu Kano

Sementara di destinasi wisata alam, ada fasilitas bird watching dan juga jalan-jalan di atas bambu dengan pemandangan tumbuhan bakau. Sejuk, lumayan lah buat ngilangin penat sama aktivitas di Jakarta. Nah, itu dia hasil pembuktian Mystraveller ke tempat yang dianggap negatif atau serem sama sebagian warga Jakarta, sebagiannya lagi mungkin belum tahu kalo ada tempat kayak begini. Yuk, kalo ke Jakarta, jangan cuma explore mall atau foto-foto di Kota Tua aja ya. Cobain lokasi wisata lainnya, salah satunya Taman Wisata Alam Angke Kapuk ini. 

Spot Bird Watching
(but I'm not a bird, don't watch me!)

Jembatan Diantara Tumbuhan Bakau 

Well, kami akan segera kembali dengan postingan baru yang pastinya akan mengeksplor tempat yang juga baru. Kamu juga bisa kok kalau mau berkontribusi memposting lokasi yang dianggap negatif atau mistis di Indonesia. Baca keterangan lengkapnya di postingan sebelum ini ya! :)